Metode berfikir Ilmiah pada dasarnya
adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan cara atau jalan yang ditempuh
oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar
( valid and true judgment )
Semenjak Rene
Descartes ( abad 15 ) mengdengungkan Motto perjuangan
Ilmiah yang di tuangkan ke dalam Tesisnya : Cogito
ergo Sum,
yang berarti ‘’ Aku berfikir, oleh sebab
itu aku ada’’, posisi manusia sebagai sumber untuk mencari kebenaran menjadi
sangat tinggi. Semenjak aku berfikir itulah aku menyadari bahwa diriku ada.
Jika aku tidak berfikir, maka tentu saja kesadaranku akan hilang, dan akhirnya
aku akan menjadi tak ada. Sesungguhnya
tesis Descrates adalah suatu perlawanan dan pergolakan terhadap zaman
sebelumnya, yaitu manusia kehilangan hakikat dirinya karena tenggelam dalam
dunia kepercayaan yang dogmatik ( zaman abad Pertengahan )
Dalam
zaman yunani kuno, Aristoteles ( abad ke-4 sebelum Masehi )
telah menyatakan bahwa manusia adalah ‘’animal rationale’’ ( hewan yang
berfikir ). Zaman itu telah banyak orang mulai percaya bahwa akal manusia juga
sebagai sumber kebenaran tertinggi. Namun mulai Yunani kuno mulai berakhir,
maka berkembanglah Zaman Relogi di abad pertengahan ( the Belief Age ). Zaman
yang manusianya berkondisi mati akal. Akal manusia telah segaja dikuburkan dan
dibekukan. Baru setelah abad ke-15, Descrates ingin membangkitkan manusia dan
peradaban agar manusia sadar kembali, dalam arti “” bangkit untuk berfikir’’.
Berpangkal tolak dari kemampuan
manusia untuk memperoleh pengetahuan umum, bisa dibedakan menjadi empat jenis
pengetahuan umum yaitu :
- Mitos dan Religius
- Kefilsafatan/filosofis
- Ilmiah dan
- Seni
Pengetahuan ilmiah hanyalah salah satu jenis pengetahuan
di tengah samudera pengetahuan yang maha luas. Beberapa ciri lain dari
pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan
- Sistematik, karena ilmu
dilihat sebagai suatu sistem yang utuh
- Relatif, karena kebenaran
ilmiah tidaklah absolut
- Koheren, pengertian yang
runtut
- Heuristik atau terbuka
- Kausal
- Netral atau emosional, karena
harus bebas nilai
Metode berfikir Ilmiah adalah suatu pengetahuan yang
berkaitan dengan bagaimana mencapai suatu tujuan berfikir yang optimal. Tujuan
berfikir ilmiah ialah untuk memperoleh utusan akal dan kesimpulan yang sah dan
benar.
Bentuk – brntuk pemikiran ilmiah, yaitu dengan memulai
membedakan antara berfikir dan bernalar yang terjadi dalam khazanah ilmu
pengetahuan. Pemikiran ilmiah bukan suatu pemikiran yang manasuka melainkan
suatu pemikiran yang memiliki tata cara dan prosedural.
Perbedaannya adalah :
- Berfikir ( thinking ) adalah
suatu proses atau aktivitas kejiwaan pada seseorang yang mencoba menghubungkan
segala pengertian dan pengalaman yang dimilikinya, untuk mencapai suatu
kesimpulan yang sah dan benar. Dalam, berfikir, masih terjadi proses kejiwaan
yang umum
- Menalar ( reasoning ) adalah
suatu proses atau aktivitas kejiwaan dalam diri seseorang, di mana seseorang
yang berfikir dengan menggunakan asas – asas atau pola berfikir tertentu, untuk
memperoleh kesimpulan yang sah dan benar
Adapun Pohon pengetahuan Ilmiah, rincian pohon itu, mulai
dari akar – akarnya pada realitas hingga puncaknya pada paradigma, ialah :
- Realitas
- Gejala
- Tanda
- Sombol
- Istilah
- Pengertian
- Pemberian norma dan nilai
- Konstruk ( menyeluruh )
- Proposisi
- Argumentasi
- Hipotesis
- Dalil
- Aksioma
- Paradigma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar