Jumat, 13 Juni 2014

‘’Berfikir Ilmiah’’


Metode berfikir Ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan cara atau jalan yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar ( valid and true judgment )
Semenjak Rene Descartes  ( abad 15 ) mengdengungkan Motto perjuangan Ilmiah yang di tuangkan ke dalam Tesisnya : Cogito ergo Sum, yang berarti ‘’ Aku berfikir,  oleh sebab itu aku ada’’, posisi manusia sebagai sumber untuk mencari kebenaran menjadi sangat tinggi. Semenjak aku berfikir itulah aku menyadari bahwa diriku ada. Jika aku tidak berfikir, maka tentu saja kesadaranku akan hilang, dan akhirnya aku akan menjadi tak ada.  Sesungguhnya tesis Descrates adalah suatu perlawanan dan pergolakan terhadap zaman sebelumnya, yaitu manusia kehilangan hakikat dirinya karena tenggelam dalam dunia kepercayaan yang dogmatik ( zaman abad Pertengahan )

            Dalam zaman yunani kuno, Aristoteles ( abad ke-4 sebelum Masehi ) telah menyatakan bahwa manusia adalah ‘’animal rationale’’ ( hewan yang berfikir ). Zaman itu telah banyak orang mulai percaya bahwa akal manusia juga sebagai sumber kebenaran tertinggi. Namun mulai Yunani kuno mulai berakhir, maka berkembanglah Zaman Relogi di abad pertengahan ( the Belief Age ). Zaman yang manusianya berkondisi mati akal. Akal manusia telah segaja dikuburkan dan dibekukan. Baru setelah abad ke-15, Descrates ingin membangkitkan manusia dan peradaban agar manusia sadar kembali, dalam arti “” bangkit untuk berfikir’’.
Berpangkal tolak dari kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan umum, bisa dibedakan menjadi empat jenis pengetahuan umum yaitu :
-       Mitos dan Religius
-       Kefilsafatan/filosofis
-       Ilmiah dan
-       Seni
Pengetahuan ilmiah hanyalah salah satu jenis pengetahuan di tengah samudera pengetahuan yang maha luas. Beberapa ciri lain dari pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan
-       Sistematik, karena ilmu dilihat sebagai suatu sistem yang utuh
-       Relatif, karena kebenaran ilmiah tidaklah absolut
-       Koheren, pengertian yang runtut
-       Heuristik atau terbuka
-       Kausal
-       Netral atau emosional, karena harus bebas nilai
Metode berfikir Ilmiah adalah suatu pengetahuan yang berkaitan dengan bagaimana mencapai suatu tujuan berfikir yang optimal. Tujuan berfikir ilmiah ialah untuk memperoleh utusan akal dan kesimpulan yang sah dan benar.
Bentuk – brntuk pemikiran ilmiah, yaitu dengan memulai membedakan antara berfikir dan bernalar yang terjadi dalam khazanah ilmu pengetahuan. Pemikiran ilmiah bukan suatu pemikiran yang manasuka melainkan suatu pemikiran yang memiliki tata cara dan prosedural.
Perbedaannya adalah :
-       Berfikir ( thinking ) adalah suatu proses atau aktivitas kejiwaan pada seseorang yang mencoba menghubungkan segala pengertian dan pengalaman yang dimilikinya, untuk mencapai suatu kesimpulan yang sah dan benar. Dalam, berfikir, masih terjadi proses kejiwaan yang umum
-       Menalar ( reasoning ) adalah suatu proses atau aktivitas kejiwaan dalam diri seseorang, di mana seseorang yang berfikir dengan menggunakan asas – asas atau pola berfikir tertentu, untuk memperoleh kesimpulan yang sah dan benar
Adapun Pohon pengetahuan Ilmiah, rincian pohon itu, mulai dari akar – akarnya pada realitas hingga puncaknya pada paradigma, ialah :
-       Realitas
-       Gejala
-       Tanda
-       Sombol
-       Istilah
-       Pengertian
-       Pemberian norma dan nilai
-       Konstruk ( menyeluruh )
-       Proposisi
-       Argumentasi
-       Hipotesis
-       Dalil
-       Aksioma
-       Paradigma

Kesemuanya ini saling berkaitan dan utuh. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar